A.
Pengertian Etika Bisnis Menurut Para Ahli
·
Velasques (2002), etika bisnis merupakan studi
yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi
pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan
perilaku bisnis.
·
Hill dan Jones (1998) menyatakan bahwa etika bisnis
merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah dan benar guna memberikan
pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan untuk
mengambil keputusan strategis yang terkait dengan masalah moral yang kompleks.
Lebih jauh ia mengatakan, “Most of us already have a good sense of what is
right and what is wrong. We already know that is wrong to take action that put
the lives other risk” ("Sebagian besar dari kita sudah memiliki rasa
yang baik dari apa yang benar dan apa yang salah. Kita sudah tahu bahwa salah
satu untuk mengambil tindakan yang menempatkan risiko kehidupan yang
lain.").
·
Steade et al (1984: 701) dalam bukunya
”Business, Its Natura and Environment An Introduction” memberi batasan yakni,
”business ethics is ethical standards that concern both the ends and means of
business decision making” (“Etika bisnis adalah standar etika yang berkaitan
dengan tujuan dan cara membuat keputusan bisnis.").
·
Definisi etika bisnis menurut Business &
Society - Ethics and Stakeholder Management (Caroll & Buchholtz, ?: dalam
Iman, 2006): Ethics is the discipline that deals with what is good and bad and
with moral duty and obligation. Ethics can also be regarded as a set of moral
principles or values. Morality is a doctrine or system of moral conduct. Moral
conduct refers to that which relates to principles of right and wrong in
behavior. Business ethics, therefore, is concerned with good and bad or right
and wrong behavior that takes place within a business context. Concepts of
right and wrong are increasingly being interpreted today to include the more difficult
and subtle questions of fairness, justice, and equity (Etika adalah disiplin
yang berurusan dengan apa yang baik dan buruk dan dengan tugas dan kewajiban
moral. Etika juga dapat dianggap sebagai seperangkat prinsip moral atau nilai.
Moralitas adalah doktrin atau sistem perilaku moral. moral perilaku yang
didasarkan pada apa yang terkait dengan prinsip benar dan salah dalam perilaku.
Etika bisnis, oleh karena itu, terkait dengan perilaku yang baik dan buruk atau
benar dan salah yang terjadi dalam konteks bisnis. Konsep ini lebih sering diartikan
benar dan salah untuk memasukkan pertanyaan pertanyaan lebih sulit dan halus
keadilan, keadilan dan kesetaraan).
·
Sim (2003) dalam bukunya Ethics and Corporate
Social Responsibility – Why Giants Fall, menyebutkan: Ethics is a philosophical
term derived from the Greek word “ethos,” meaning character or custom. This
definition is germane to effective leadership in organizations in that it
connotes an organization code conveying moral integrity and consistent values
in service to the public (Etika adalah istilah filosofis yang berasal dari
"etos," kata Yunani yang berarti karakter atau kustom. Definisi erat
dengan kepemimpinan yang efektif dalam organisasi, dalam hal ini berkonotasi
kode organisasi menyampaikan integritas moral dan nilai-nilai yang konsisten
dalam pelayanan kepada masyarakat.)
B.
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis
adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek
yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga
masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita
menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak
tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang
diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan
standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali
kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam
artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan
dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
1.
Utilitarian Approach : setiap tindakan harus
didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang
seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya
kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya
serendah-rendahnya.
2.
Individual Rights Approach : setiap orang
dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun
tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan
akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
3.
Justice Approach : para pembuat keputusan
mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan
kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Etika
bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk
membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta
mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan
suatu landasan yang kokoh.
Biasanya
dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang
transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan
yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Haruslah
diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan
perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena :
-
Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya
kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
-
Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
-
Melindungi prinsip kebebasan berniaga
-
Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
Tidak
bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan
memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra
produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan
beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan
maupun nilai perusahaan.
Sedangkan
perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya
termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula,
terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya
diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier.
Perlu
dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan.
Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin harus mempertahankan
karyawannya.
Untuk
memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka
nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam
manajemen korporasi yakni dengan cara :
a.
Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik
(code of conduct)
b.
Memperkuat sistem pengawasan
c.
Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk
karyawan secara terus menerus.
Sumber Referensi :